HUMANISTIK
( PSIKOLOGI KEMANUSIAN )
TEHNIK LABORATORIUM
KONSELING 1
Penyusun
:
ISTIA
PANCA OKTAVIA 1105095147
JUMIATI
AMELIA 1105095070
LUTFI
WAHYUNI 1105095068
M.
KHERI HARTONO 1105095122
NUR
BAYYAH Y 1105095100
RAHMANIA 1105095109
TRIA
HARMIATI 1105095093
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
MULAWARMAN
BIMBINGAN
KONSELING
SAMARINDA
2012
/ 2013
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Penulis memanjatkan puji dan syukur
kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan makalah ini. Makalah ini ditulis untuk memenuhi tugas
mata kuliah Tehnik Laboratorium Konseling 1. Pada kesempatan kali ini kami,
mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya atas segala bantuan, saran , bimbingann Dosen yaitu bapak Rahman,
S.pd.Mpddan teman- teman yang sudah membantu sehingga makalah ini dapat
terselesaikan dengan baik.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat
berguna bagi siapa saja yang membaca nya dan menjadikan suatu inspirasi untuk
lebih memperdalam wawasan dan pengetahuan.
Wassalamu’alaikum
Wr. Wb
Samarinda,
2012
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Kata
Pengantar …………………………………………............................
Daftar
Isi ……………………………………………………………
BAB
1 Pendahuluan
A. Latar
Belakang …………………………………………….
B. Rumusan
Masalah …………………………………………….
C. Tujuan
penulisan ………………………………….................
D. Manfaat Penulisan
……………………………………………
E. Kelemahan
dan Kelebihan Teori pendekatan Humanistik ……………
BAB
II Dasar Teori
A. Konsep
Dasar …………………………………………..
B. Tokoh-tokoh ………………………………………….
C. Hakekat
Dasar ………………………………………….
D. Tujuan
…………………………………………
BAB
III Pembahasan
A.
Analisis ………………………………………..
B. Sintesis
……………………………………….
C. Diagnosis
……………………………………….
D. Proknosis
……………………………………….
E. Treatment
………………………………………
F. Follow
up ………………………………………
BAB
IV PENUTUP
A. Kesimpulan ……………………………………………………
B. Saran
………………………………………………………
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Psikologi humanistik atau disebut juga dengan nama psokologi
kemanusiaan adalah suatu pendekatan yang multifaset terhadap pengalaman dan
tingkah laku manusia yang memusatkan perhatian pada keunikan dan aktualisasi
diri manusia. Bagi sejumlah ahli psikologi humanistik adalah alternatif,
sedangkan bagi sejumlah ahli psikologi yang lainnya merupakan pelengkap bagi
penekanan tradisional behaviorisme dan psikoanalisis ( Misiak dan Sexton, 2005
).
Psikologi
humanistik dapat dimengerti dari tiga ciri utama, yaitu …
- psikologi humanistik menawarkan satu nilai yang baru sebagai pendekatan untuk memahami sifat dan keadaan manusia
- psikologi humanistik menawarkan pengetahuan yang luas akan kaedah penyelidikan dalam bidang tingkah laku manusia
- psikologi humanistik menawarkan metode yang lebih luasakan kaedah-kaeah yang lebih efektif dalam dalam pelaksanaan psikoterap
Psikologi Humanistik merupakan salah satu aliran dalam
psikologi yang muncul pada tahun 1950-an, dengan akar pemikiran dari kalangan
eksistensialisme yang berkembang pada abad pertengahan.
Kehadiran psikologi humanistik muncul sebagai reaksi atas
aliran psikoanalisis dan behaviorisme seta dipandang sebagai ” kekuatan ketiga
” dalam aliran psikologi.Psikoanalisis ” Sigmun Freud ” : berusaha memahami
tentang kedalaman psikis manusia yang dikombinasikan dengan kesadaran pikiran
guna menghasilkan kepribadian yang sehat. Psikoanalisis berkeyakinan bahwa
prilaku manusia dikendalikan dan diatur oleh kekuatan tak sadar dalam diri
.Behaviorisme ” Ivan Pavlov ” : meyakini bahwa semua prilaku dikendalikan oleh
faktor eksternal dari lingkungan .
Humanistik ” Abraham Maslow ” : memfokuskan pada kebutuhan
psikologis tentang potensi yang dimiliki manusia, hasil pemikirannya telah
membantu guna memahami tentang motivasi dan aktualisasi diri seseorang .
Dalam makalah ini kami cantumkan ilustrasi kasus yang berhubungan dengan
pendekatan humanistik adalah permasalah
kepercayaan diri. Tria adalah seorang mahasiswa semster III di universitas
mulawarman. Tria ini bisa disebut anak yang cukup berprestasi semasa dia
bersekolah. Di rumah, tria merupakan anak yang mudah bergaul terhadap
orang-orang disekitarnya.
Ketika tria berada di sekolah dan dia berkumpul dengan
teman-temannya selalu dia menjadi bahan guyonan
teman-temannya karena dia memiliki fisik yang berbeda seperti teman-temannya.
Dia merasa tersinggung dan kepercayaan dirinya berkurang dia merasa kenapa
fisik dia berbeda dengan teman sebayanya. Dan kadang kala ada juga teman satu
sekolahnya tidak mau bermain dengannya karena mereka merasa malu mempunyai
teman seperti tria. Setelah kejadian itu tria menjadi anak yang murung dan
dalam kehidupan sosialnya tria jadi lebih memilih teman yang menghargai dirinya
lebih baik. Dalam kurangnya kepercayaan
diri triya, dia mencoba memutuskan untuk menemui seorang pembimbing ( konselor
).
B. Rumusan
Masalah
1. Bagaimana cara pengentasan kurangnya
kepercayaan diri melalui teori pendekatan humanistik ?
C. Tujuan
Penulisan
1. Untuk mengetahui bagaimana cara
pengentasan masalah kurangnya kepercayaan diri melalui teori pendekatan
humanistik.
D. Manfaat
penulisan
Manfaat dari dibuatnya makalah ini
mencakup untuk segala individu, manfaatnya adalah sebagai berikut :
1. Konseli : agar konseli dapat
berfikir positif jika ada hal negatif yang membuat kepercayaan dirinya luntur,
agar konseli bisa mempunyai kepercayaan
diri yang mampu membuat dia bersaing dilingkungannya.
2. Orang tua : agar orang tua bisa
mengetahui bagaimana kelemahan anaknya sehingga orang tua dapat memberi
motivasi agar anak merasa percaya diri dilingkungan sekitar dan keluarga. Dan
orang tua juga dapat membantu anak merubah kelemahan anak menjadi sebuah
kekuatan anak tersebut untuk menghadap masa depannya.
3. Guru atau Wali kelas: agar seorang
guru dapat mngetahui perkembangan kondisi siswa yang mungkin sama dengan kasus
yang kami ambil untuk menjadikan inspirasi lebih baik.
4. Lingkungan : manfaat dari makalah ini bagi
lingkungan adalah agar jika di sekitar kita ada orang yang mempunyai kekurangan
dari materi atau non materi kita tidak perlu mengucilkan kekurangan orang
btersebut. Karena jika itu kita perbuat maka kepercayaan diri orang tersebut
akan jatuh dan dia akan tidak mau terbuka kepada lingkungan sekitar.
5. Pembaca pada umumnya: yang dapat
diambil hikmah atau pelajaran dari kasus ini agar keluarga maupun orang
terdekat mereka tidak mengalami nasib yang sama.
BAB
II
DASAR TEORI
A. KONSEP
DASAR
Sebenarnya
Eksistensial “Humanistik” dengan tokoh Victor Frankl dan Rollo May ini bukan
terapi, tetapi filsafat sebagai pendekatan yang berkembang dari reaksi terhadap
dua model besar dalam terapi, yaitu Psikoanalisis dan Behaviorisme.
Dalam
pandangan Victor Frankl sebagai tokoh Logo Therapy (Logo Therapy adalah terapi
yang menekankan pada kebermaknaan hidup dengan amalan) yang juga bicara
eksistensial “humanistic”, terapis memasuki dunia subyektif klien tanpa praduga
apapun. Sedang Sigmund Freud memasuki dunia klien dengan memaksakan pendapatnya
dalam bentuk interpretasi.
Teori ini di
kembangkan oleh maslow(1908-1970), konsep utama yang dianut adalah usaha untuk
mengerti manusia sebagaimana adanya, mengetahui mereka dari realitasnya,
melihat dunia sebagaimana mereka melihatnya, memahami mereka bergerak dan
mempunyai keberadaan yang unik konkrit dan berbeda dari teori yang abstrak.
Psikologi humanistik dapat dimengerti dari tiga ciri utama, yaitu, psikologi
humanistik menawarkan satu nilai yang baru sebagai pendekatan untuk memahami
sifat dan keadaan manusia. Kedua, ia menawarkan pengetahuan yang luas akan
kaedah penyelidikan dalam bidang tingkah laku manusia. Ketiga, ia menawarkan
metode yang lebih luas akan kaedah-kaedah yang lebih efektif dalam pelaksanaan
psikoterapi.
Humanistik
tidak jelas kaitannya dengan ekologi psikologi. Pada satu sisi, Humanistik
tempat yang paling berkuasa atas nilai potensial untuk pengembangan
individu. Ini nilai-nilai pengalaman manusia dan kemampuan manusia untuk
melampaui pikiran dengan lingkungan sekitarnya, dengan cara yang kreatif.
Jadi dalam hal Humanistik untuk manusia dan pengalaman. Humanistik adalah ilmu
manusia untuk menangkap pengalaman dalam semua keindahan yang subjektif.
Ini yang menyebabkan sebuah penekanan atas berbagai metode fenomenologi
yang bertujuan untuk mendapatkan semaksimal mungkin jati diri manusia.
Kebutuhan
manusia di susun sebagai lima tahap.Maslow berpendapat bahwa hirarki kebutuhan
manusia tersebut sifatnya menyeluruh, makin tinggi hirarki yang di dapat maka
dia makin memperlihatkan individualitas kemanusiaan dan kesehatan psikologinya.
Kelima tahap itu adalah :
1. Kebutuhan
dasar
2. Kebutuhan
keamanan
3. Kebutuhan
kasih sayang
4. Kebutuhan
akan di hargai
5. Kebutuhan kegiatan
Banyak sekali tokoh-tokoh yang beraliran humanisme. Beberapa tokoh dalam
pendekatan humanistik, antara lain :
1.
Arthur
Combs (1912-1999)
Bersama dengan Donald Snygg (1904-1967) mereka mencurahkan banyak perhatian
pada dunia pendidikan. Meaning (makna atau arti) adalah konsep dasar yang
sering digunakan. Belajar terjadi bila mempunyai arti bagi individu. Guru tidak
bisa memaksakan materi yang tidak disukai atau tidak relevan dengan kehidupan
mereka. Anak tidak bisa matematika atau sejarah bukan karena bodoh tetapi
karena mereka enggan dan terpaksa dan merasa sebenarnya tidak ada alasan
penting mereka harus mempelajarinya. Perilaku buruk itu sebenarnya tak lain
hanyalah dati ketidakmampuan seseorang untuk melakukan sesuatu yang tidak akan
memberikan kepuasan baginya.
Untuk itu guru harus memahami perlaku
siswa dengan mencoba memahami dunia persepsi siswa tersebut sehingga apabila
ingin merubah perilakunya, guru harus berusaha merubah keyakinan atau pandangan
siswa yang ada. Perilaku internal membedakan seseorang dari yang lain. Combs
berpendapat bahwa banyak guru membuat kesalahan dengan berasumsi bahwa siswa
mau belajar apabila materi pelajarannya disusun dan disajikan sebagaimana
mestinya.
Padahal arti tidaklah menyatu pada
materi pelajaran itu. Sehingga yang penting ialah bagaimana membawa si siswa
untuk memperoleh arti bagi pribadinya dari materi pelajaran tersebut dan
menghubungkannya dengan kehidupannya.
Combs memberikan lukisan persepsi
diri dan dunia seseorang seperti dua lingkaran (besar dan kecil) yang bertitik
pusat pada satu. Lingkaran kecil (1) adalah gambaran dari persepsi diri dan
lingkungan besar (2) adalah persepsi dunia. Makin jauh peristiwa-peristiwa itu
dari persepsi diri makin berkurang pengaruhnya terhadap perilakunya. Jadi,
hal-hal yang mempunyai sedikit hubungan dengan diri, makin mudah hal itu
terlupakan.
2.
.
Maslow
Teori Maslow didasarkan pada asumsi bahwa di dalam
diri individu ada dua hal :
a)
suatu usaha yang positif untuk berkembang
b)
kekuatan untuk melawan atau menolak perkembangan itu.
Maslow mengemukakan bahwa individu
berperilaku dalam upaya untuk memenuhi kebutuhan yang bersifat hirarkis. Pada
diri masing-masing orang mempunyai berbagai perasaan takut seperti rasa takut
untuk berusaha atau berkembang, takut untuk mengambil kesempatan, takut
membahayakan apa yang sudah ia miliki dan sebagainya, tetapi di sisi lain
seseorang juga memiliki dorongan untuk lebih maju ke arah keutuhan, keunikan
diri, ke arah berfungsinya semua kemampuan, ke arah kepercayaan diri menghadapi
dunia luar dan pada saat itu juga ia dapat menerima diri sendiri(self).
Maslow membagi kebutuhan-kebutuhan
(needs) manusia menjadi tujuh hirarki. Bila seseorang telah dapat memenuhi
kebutuhan pertama, seperti kebutuhan fisiologis, barulah ia dapat menginginkan
kebutuhan yang terletak di atasnya, ialah kebutuhan mendapatkan ras aman dan
seterusnya. Hierarki kebutuhan manusia menurut Maslow ini mempunyai implikasi
yang penting yang harus diperharikan oleh guru pada waktu ia mengajar
anak-anak. Ia mengatakan bahwa perhatian dan motivasi belajar ini mungkin
berkembang kalau kebutuhan dasar si siswa belum terpenuhi.
3.
Carl Ransom Rogers
Carl Ransom
Rogers (1902-1987) lahir di Oak Park, Illinois pada tanggal 8
Januari 1902 di sebuah keluarga Protestan yang fundamentalis. Kepindahan dari
kota ke daerah pertanian diusianya yang ke-12, membuat ia senang akan ilmu
pertanian. Ia pun belajar pertanian di Universitas Wisconsin. Setelah lulus
pada tahun 1924, ia masuk ke Union Theology Seminary di Big Apple dan selama
masa studinya ia juga menjadi seorang pastor di sebuah gereja kecil. Meskipun
belajar di seminari, ia malah ikut kuliah di Teacher College yang bertetangga
dengan seminarinya.
Tahun 1927, Rogers bekerja di
Institute for Child Guindance dan mengunakan psikoanalisa Freud dalam terapinya
meskipun ia sendiri tidak menyetujui teori Freud. Pada masa ini, Rogers juga
banyak dipengaruhi oleh Otto Rank dan John Dewey yang memperkenalkan terapi
klinis. Perbedaan teori yang didapatkannya justru membuatnya menemukang benang
merah yang kemudian dipakai untuk mengembangkan teorinya kelak.
Tahun 1957, Rogers pindah ke
Universitas Wisconsin untuk mengembangkan idenya tentang psikiatri. Setelah
mendapat gelar doktor, Rogers menjadi profesor psikologi di Universitas
Universitas Negeri Ohio. Kepindahan dari lingkungan klinis ke lingkungan
akademik membuat Rogers mengembangkan metode client-centered
psychotherapy. Disini dia lebih senang menggunakan istilah klien terhadap
orang yang berkonsultasi dibandingkan memakai istilah pasien. Rogers membedakan
dua tipe belajar, yaitu:
a)
Kognitif (kebermaknaan)
b)
experiential ( pengalaman atau signifikansi)
Kecewa
karena tidak bisa menyatukan psikiatri dengan psikolog, Rogers pindah ke
California tahun 1964 dan bergabung dengan Western Behavioral Science
Institute. Ia lalu mengembangkan teorinya ke bidang pendidikan. Selain itu ia
banyak memberikan workshopdi Hongaria, Brazil, Afrika Selatan, dan
bahkan ke eks Uni Soviet. Rogers wafat pada tanggal 4 Februari 1987.
Carl R. Rogers kurang menaruh
perhatian kepada mekanisme proses belajar. Belajar dipandang sebagai fungsi
keseluruhan pribadi. Mereka berpendapat bahwa belajar yang sebenarnya tidak
dapat berlangsung bila tidak ada keterlibatan intelektual maupun emosional
peserta didik. Oleh karena itu, menurut teori belajar humanisme bahwa motifasi
belajar harus bersumber pada diri peserta didik.
Roger
membedakan dua ciri belajar, yaitu: (1) belajar yang bermakna dan (2) belajar
yang tidak bermakna. Belajar yang bermakna terjadi jika dalam proses
pembelajaran melibatkan aspek pikiran dan perasaan peserta didik, dan
belajar yang tidak bermakna terjadi jika dalam proses pembelajaran melibatkan
aspek pikiran akan tetapi tidak melibatkan aspek perasaan peserta didik.
Bagaimana
proses belajar dapat terjadi menurut teori belajar humanisme?. Orang
belajar karena ingin mengetahui dunianya. Individu memilih sesuatu untuk
dipelajari, mengusahakan proses belajar dengan caranya sendiri, dan menilainya
sendiri tentang apakah proses belajarnya berhasil.
Menurut Roger, peranan guru dalam
kegiatan belajar siswa menurut pandangan teori humanisme adalah sebagai
fasilitator yang berperan aktif dalam : (1) membantu menciptakan iklim kelas
yang kondusif agar siswa bersikap positif terhadap belajar, (2) membantu siswa
untuk memperjelas tujuan belajarnya dan memberikan kebebasan kepada siswa untuk
belajar, (3) membantu siswa untuk memanfaatkan dorongan dan cita-cita mereka
sebagai kekuatan pendorong belajar, (4) menyediakan berbagai sumber belajar
kepada siswa, dan (5) menerima pertanyaan dan pendapat, serta perasaan dari
berbagai siswa sebagaimana adanya.
B. Hakekat
Dasar Humanistik
Psikologi Humanistik memandang
manusia sebagai makhluk yang memiliki otoritas atas kehidupan dirinya. Asumsi
ini menunjukkan bahwa manusia adalah makhluk yang sadar, mandiri, pelaku aktif
yang dapat menentukan (hampir) segalanya. Manusia adalah makhluk dengan julukan
“the self determining being” yang
mampu sepenuhnya menentukan tujuan-tujuan yang paling diinginkannya dan
cara-cara mencapai tujuan itu yang dianggapnya paling tepat.
Logoterapi, sebuah corak pandangan psikologi
yang sering dikelompokkan ke dalam Psikologi Humanistik, menemukan adanya
dimensi lain pada manusia disamping dimensi raga (somatis) dan dimensi kejiwaan
(psikis), yaitu dimensi noetic (atau
sering juga disebut dimensi keruhanian (spiritual).
Menurut Viktor Frankl, sang penemu Logoterapi, pengertian ruhani di sini sama
sekali tidak mengandung konotasi agamis, tetapi dimensi ini dianggap sebagai
inti kemanusiaan, merupakan sumber makna hidup & potensi dari berbagai
kemampuan & sifat luhur manusia yang luar biasa yang sejauh ini terabaikan
dari telaah psikologi sebelumnya. Logoterapi mengajarkan bahwa manusia harus
dipandang sebagai kesatuan raga, jiwa, & ruhani yang tidak terpisahkan.
Selain itu Logoterapi menganggap hasrat untuk hidup bermakna adalah motivasi
utama manusia. Bila seseorang berhasil memenuhinya, maka akan menjadikan
hidupnya bermakna dan bahagia. Begitupun sebaliknya, bila ia tidak berhasil
memenuhi arti hidupnya, maka akan menyebabkan hidupnya hampa (tidak bermakna).
Psikologi humanistik berasumsi bahwa
manusia pada dasarnya memiliki potensi yang baik (minimal lebih banyak baiknya
dari pada buruknya). Manusia memiliki kualitas-kualitas insani yang tidak
dimiliki oleh makhluk lain, seperti kemampuan abstraksi, imajinasi,
kreativitas, aktualisasi diri, dan lain-lain. Manusia dipandang sebagai makhluk
yang otoritas atas kehidupannya sendiri. Artinya, manusia adalah makhluk yang
sadar, mandiri, pelaku aktif yang dapat menentukan hampir segalanya. Oleh
karena itu, manusia disebut sebagai the self determining being. Meode
fenomenologis merupakan metode yang dipakai oleh tokoh humanistik untuk
menelaah kualitas-kualitas insani.
Carl Rogers juga mengemukakan bahwa
kecenderungan manusia ialah mengaktualisasikan dirinya. Manusia dipandang
memiliki banyak keunikan dan realitas pengalaman subjektif yang beragam.
Sedangkan Maslow memandang aktualisasi diri sebagai kebutuhan dasar manusia.
Psikologi humanistik berasumsi bahwa
manusia pada dasarnya memiliki potensi-potensi yang baik, minimal lebih banyak
baiknya daripada buruknya. Psikologi humanistic memusatkan perhatian untuk
menelaah kualitas-kualitas insani, yakni sifat-sifat dan kemampuan khusus
manusia yang terpatri pada eksistensi manusia, seperti kemampuan abstraksi, daya
analisis dan sintesis, imajijnasi, kreativitas, kebebasan berkehendak,
tanggungjawab, aktualisasi diri, makna hidup, pengembangan pribadi, humor,
sikap etis dan rasa estetika. Selain itu psikologi humanistic memandang manusia
sebagai makhluk yang memiliki otoritas atas kehidupan dirinya sendiri. Asumsi
ini menunjukkan bahwa manusia adalah makhluk yang sadar, mandiri, pelaku aktif
yang dapat menentukan (hampir) segalanya. Ia adalah makhluk dengan julukan the
self determining being yang mampu sepenuhnya menentukan tujuan-tujuan
yang paling diinginkannya dan cara-cara mancapai tujuan itu yang dianggapnya
paling tepat.
Logoterapi, sebuah corak pandangan
psikologi yang sering dikelompokkan ke dalam psikologi humanistic, menemukan
adanya dimensi lain pada manusia di samping dimensi raga (somatis) dan diimensi
kejiwaan (psikis) yaitu, dimensi oetik atau sering juga disebut dimensi
spiritual. Logoterapi mengajarkan bahwa manusia harus dipandang sebagai
kesatuan raga jiwa ruhani yang tak terpisahkan. Selain itu logoterapi
menganggap hasrat untuk hidup bermakna adalah motivasi utama manusia . dan bila
seseorang berhsil memenuhinya akan menjadikan hidupnya bermkna dan bahagia.
Sebaliknya jika ia tak berhasil memenuhi arti hidupnya hampa tak bermakna.
Prinsip utama
- Memahami manusia sebagai suatu totalitas. Oleh karenanya sangat tidak setuju dengan usaha untuk mereduksi manusia, baik ke dalam formula S-R yang sempit dan kaku (behaviorisme) ataupun ke dalam proses fisiologis yang mekanistis. Manusia harus berkembang lebih jauh daripada sekedar memenuhi kebutuhan fisik, manusia harus mampu mengembangkan hal-hal non fisik, misalnya nilai ataupun sikap.
- Metode yang digunakan adalah life history, berusaha memahami manusia dari sejarah hidupnya sehingga muncul keunikan individual.
- Mengakui pentingnya personal freedom dan responsibility dalam proses pengambilan keputusan yang berlangsung sepanjang hidup. Tujuan hidup manusia adalah berkembang, berusaha memenuhi potensinya dan mencapai aktualitas diri. Dalam hal ini intensi dan eksistensi menjadi penting. Intensi yang menentukan eksistensi manusia
- Mind bersifat aktif, dinamis. Melalui mind, manusia mengekspresikan keunikan kemampuannya sebagai individu, terwujud dalam aspek kognisi, willing, dan judgement. Kemampuan khas manusia yang sangat dihargai adalah kreativitas. Melalui kreativitasnya, manusia mengekspresikan diri dan potensinya.
Pandangan
humanistik banyak diterapkan dalam bidang psikoterapi dan konseling. Tujuannya
adalah meningkatkan pemahaman diri.
C. TEKNIK-TEKNIK YANG DIGUNAKAN
Dalam
konseling humanistik terdapat teknik-teknik konseling , yang mana sebelum
mengetahui teknik-teknik konseling tersebut terdapat beberapa prinsip kerja
teknik humanistik antara lain :
1. Membina
hubungan baik (good rapport)
2. Membuat
klien bisa menerima dirinya dengan segala potensi dan keterbatasannya
3. Merangsang
kepekaan emosi klien
4. Membuat
klien bisa mencari solusi permasalahannya sendiri.
5.
Mengembangkan potensi dan emosi positif klien
6. Membuat klien
menjadi adequate
D. TUJUAN
Tujuan utama dengan menggunakan teori humanistic adalah sebagai berikut:
1. Mengoptimalkan
kesadaran individu akan keberadaanya, dan menerima keadaan dirinya menurut apa
adanya.
2. Memperbaiki
dan mengubah sikap,persepsi, cara berfikir, keyakinan serta pandangan-pandangan
individu yang tidak atau kurang sesuai dengan dirinya.
3. Menghilangkan
hambatan-hambatan yang di rasakan dan di hayati oleh individu dalam proses
aktualisasi tersebut .
4.
Membantu individu dalam menemukan pilihan-pilihan bebas
yang mungkin dapat dijangkau, menurut kondisi dirinya.
E. Kelemahan dan Kelebihan toeri pendekatan
Humanistik
a. Kelebihan
1.
Bersifat pembentukan kepribadian, hati nurani,
perubahan sikap, analisis terhadap fenomenel sosial.
2.
Guru menerima siswa apa adanya, memahami jalan pikiran
siswa
3.
Selalu mengedepankan akan hal-hal yang bermuara
demokratis, partisipatif dialogis dan humanis
4.
Keterlibatan peserta didik dalam berbagai aktivitas
disekolah dan lebih-lebih adalah kemampuan hidup bersama( komural-bermasyarakat)
diantara peserta didik yang tentunya mempunyai pandangan yang berbeda-beda
5.
Suasana pembelajaran yang saling menghargai adanya
kebebasan berpendapat kebebasan mengungkapkan gagasan
6.
Indikator dari keberhasilan aplikasi ini adalah siswa
merasa senang bergairah, berinsiatif dalam belajar dan terjadi perubahan pola
pikir , perilaku dan sikap atas kemauan sendiri
b. Kekurangan
1.
Bersifat individual
2.
Proses belajar tidak akan berhasil jika tidak ada
motivasi dan lingkungan yang mendukung
3.
Sulit diterapkan dalam konteks yang lebih praktis
4.
Peserta didik kesulitan dalam mengenal diri dan
potensi-potensi yang ada pada diri meraka
5.
Teori humanistik tidak bisa diuji dengan mudah
6.
Banyak konsep dalam psikologi humanistik, seperti
misalnya orang yang telah berhasil mengaktualisasikan dirinya ini masih buram
dan subjektif
7.
Psikologi humanistik mengalami pembiasan terhadap nilai
individulisti
BAB III
PEMBAHASAN
Percaya diri merupakan hal yang penting
untuk dibangun dan dikembangkan. Kepercayaan diri diperlukan oleh seseorang
untuk menghadapi tantangan dalam setiap tahap kehidupannya. Kepercayaan diri
sering menjadi masalah yang dialami oleh remaja, baik percaya diri yang
berhubungan dengan aspek sosial, maupun percaya diri yang berhubungan dengan
proses belajar di sekolah.
Percaya diri adalah suatu keyakinan
seseorang terhadap segala aspek kelebihan yang dimilikinya dan keyakinan
tersebut membuatnya merasa mampu untuk bisa mencapai berbagai tujuan di dalam
hidupnya (Hakim, 2002:6). Gejala dari kurang percaya diri adalah mudah cemas
dalam menghadapi persoalan dengan tingkat kesulitan tertentu, memiliki
kelemahan atau kekurangan dari segi mental fisik, sosial, atau ekonomi, mudah
putus asa, dan cenderung bergantung pada orang lain dalam mengatasi masalah
(Hakim, 2002:8).
Menurut Lie
(2003:4) ciri-ciri orang yang tidak mencerminkan percaya diri adalah tidak
yakin kepada diri sendiri, bergantung pada orang lain, ragu-ragu, merasa diri
tidak berharga, dan tidak memiliki keberanian untuk bertindak.
A. Analisis
Data
konseli dalam permasalahan humanistik, Pada tahap ini kami lampirkan data diri
konseli sebagai berikut:
Nama : TRIA HARMIATI
Tempat/tanggal
lahir : SANGASANGA, 3 JUNI 1993
Alamat : JL.
BANGGERIS GANG.8
Umur : 19 TAHUN
Tinggi
badan : 160cm
Berat
badan : 98kg
Anak ke : 3
Status : MAHASISWA
1. Kemajuan akademis
Berdasarkan
hasil rapot mulai Sekolah Dasar dari
kelas I hingga kelas VI tria termasuk dalam peringkat 10 besar. Di Sekolah Menengah Pertama dari kelas VII
hingga kelas IX tria masuk 5 besar. Di Sekolah
Menengah Atas dari kelas X hingga kelas XII tria masuk 5 besar. Kemudian
dilihat dari bidang non akademik tria menunjukkan bakat di bidang seni. Dan
tria bergabung didalam kegiatan ekstrakulikuler “ Drum Band “ disekolahnya.
Namun, dari sisi akademik di kelas X tria mengalami penurunan nilai karena
kurangnya kepercayaan diri pada awal masuk sekolah di SMA.
2. Keadaan fisik
Dari fisik keluarga triya memang menuruni dari fisik ibunya
dan dari kecil tria juga sangat dimanja sehingga apa yang di inginkan olehnya
selalu di turuti oleh orang tuanya.
Konseli mempunyai pertumbuhan fisik yang kurang baik sehingga
bentuk tubuhnya tidak temasuk dalam tubuh ideal, berat badan tria sekarang 98kg
sehingga ada beberapa penyakit yang sering dialami tria seperti maag, flu,
migran, flu, batuk, usus buntu. Tetapi tidak ada penyakit serius yg
dideritanya.
3. Keadaan keluarga
Konseli merupakan anak terakhir dari
tiga bersaudara kedua saudaranya sudah menikah. Kedua orang tua konseli tinggal
di sangasanga dan konseli tinggal disamarinda dengan teman-temannya di
kost-kostan banggeris. Ayah dn ibu konseli adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS),
Tria memang di didik oleh orang tuannya yang berkerja
sebagai PNS. Sehingga Anak ini di lahirkan di keluarga yang bahagia dan dia
mempunyai orang tua yang mampu memberi dia kehidupan yang berkecukupan.
Tria anak dari 3
bersaudara dan tria anak paling bontot sehingga dia menjadi anak yang manja.
a.
Kakak
laki-laki konseli
Nama : Novi Suharmanto
Umur : 27 tahun
Berat
badan : 62kg
b.
Kakak
perempuan konseli
Nama : Suhardiyanti
Umur : 24 tahun
Berat
badan : 76kg
Dari keuangan
keluarga tria merupakan keluarga yang berkecukupan sehingga hampir semua
kebutuhan sekolahnya terlengkapi.
4. Tingkah laku sosial
Jika dalam lingkunagn sosial anak ini mudah berteman dan
sangat ramah terhadap siapapun, tetapi anak ini kadang merasa minder pada kekurangannya. Dia mempunyai fisik yang
berbeda dari temannya.
Konseli hanya lebih dekat dengan orang tua dan kakak-kakanya
saja. Tetapi konseli dikenal oleh orang-orang sekitarnya sebagai orang yang
baik, ramah,dan penurut. Tetapi konseli hanya bisa lebih terbuka kepada orang
tuanya terutama ibunya.
B. Sintesis
Kesimpulan sementara yang kami dapat dari analisis adalah :
1. Di lihat dari keadaan akademis
Nilai tria termasuk nila yang baik
namun pada awal masuk SMA tria mengalami penurunan karena adanya kurangnya
kepercayaan diri yang disebabkan lingkungan yang baru.
2. Di lihat dari keadaan fisik
Konseli merupakan anak yang mempunyai
berat badan 98kg, dan tidak mempunyai penyakit yang serius. Dengan berat badan
yang seperti itu membuat konseli menjadi minder dengan teman sebayanya.
3. Di lihat dari keadaan keluarga
Orang tua dan kakak-kakaknya
memberikan perhatian yang lebih untuk tria.
4. Di lihat dari keadaan tingkah laku
sosial
Dalam lingkungan sosial konseli
mampu menjadi anak yang bisa di terima
dengan hangat oleh orang lain dan kadang menjadi pribadi yang tertutup ketika
orang-orang disekitarnya tidak bisa menerima kekurangaanya, sehingga
kepercayaan dirinya berkurang.
C. Diagnosis
Dari proses sintesis kami dapat menyimpulkan masalah
sementara yang terdapat di poin :
Keadaan akademis, keadaan fisik.
1.
Tria
mengalami penurunan prestasi pada awal masuk SMA karena terbebani oleh
kurangnya kepercayaan diri yang disebab kan oleh guyonan teman-temannya dan orang
dilingkungan barunya. Serta berat badan yang dimiliki konseli berbeda dengan
teman sebayanya sehingga konseli merasa minder jika berkumpul dengan
teman-temannya.
D. Prognosis
Berikut langkah awal yang dapat di berikan konselor kepada
masalah yang di hadapi konseli :
1. Mencocokkan data-data yang dimiliki
konseli dengan kenyataan yang sebenarnya.
2. Melakukan pendekatan untuk melakukan
komunikasi yang baik.
3. Mencari akar permasalah berdasarkan
informasi yang didapat.
4. Melakukan wawancara konseling secara
face to face.
E. Treatment
Konseli : tok tok tok.(bunyi ketukan pintu).
assalamualaikum
Konselor :waalaikum
salam, sedang jam istirahat ya? Sudah
makan? Ayo ayo silahkan duduk tria.
Bagaimana kabarnya?
Konseli : baik mba...
Konselor :
bagus sekali... saya kira mungkin ada sesuatu yang dapat saya bantu . . . .
Konseli :sebenarnya
saya datang kemari ingin... hmmmmm... inginnnnnnn ( sambil memikirkan sesuatu)
Konselor :
coba katakan pada saya, apa yang membuat kamu melangkah kemari, kita punya
waktu cukup panjang….. hmmmm……kira-kira selama jam istirahat berlangsung..
Konseli : ia mba..
Konselor :
kalau begitu katakanlah sayang... its ok.. semua akan baik baik saja.
tenang? Kamu bisa mempercayai mba
sebagai laci rahasia kamu tria (kerahasiaan)
Konseli : saya sangat percaya mba.. tapi saya
tidak tau harus memulai menceritakannya dari mana… ..karena( sejenak
berfikir)……. masalah yang aku punya malu untuk aku ungkapkan secara langsung…(
tersenyum malu)……
Konselor : mungkin
kamu hanya sedang bingung saja, kalau begitu coba kamu tarik nafas dalam-dalam
terlebih dahulu.. lalu mulailah ceritakan apa yang kamu rasakan sekarang, agar
mba dapat membantu mu (kesukarelaan)
Konseli :
sebenarnya saya tidak percaya diri dengan keadaan fisik yang saya miliki
sekarang ini ( tertunduk sedih )
Konselor :
dengan fisik mu yang sekarang ini, apa yang membuat kamu tidak percaya diri ?
Konseli :
eemmm…… saya merasa minder karena saya memiliki fisik yang berbeda dengan anak
seumuran saya (tertunduk sedih )
Konselor :
mungkin itu hanya perasaan kamu saja, memang sebulumnya ada yang memojokan mu
sehingga membuat mu tidak percaya diri ?
Konseli : eemmmm
tidak mba itu memang kenyataan yang saya alami sekarang, karena banyak orang
berteman dengan saya blak-blakkan menjadikan saya bahan guyonan mereka.
Konselor :
jadi tindakan apa yang ingin kamu lakukan ketika mereka melakukan itu terhadap
kamu ?
Konseli :
saya hanya ingin keberadaan saya dihargai oleh mereka ( tertunduk… sambil
menitikan air mata )
Konselor : jangan
menangis sayang ( sambil menepuk pundak tria )… tarik nafas dalam-dalam lalu
berfikir lah secara positif. Mungkin disini mba tidak begitu paham dengan
masalah yang kamu hadapi sekarang, anggap saja sekarang mba orang yang tidak
mengerti apa-apa.. coba kamu terangkan kepada mba agar mba mengerti dan bisa
memahami keadaan kamu sekarang. (tehnik dalam memancing emosi konseli agar mau
menceritakan dengan jelas
Konseli :
ahhhh mbaaa.... sebenarnya ada beberapa orang yang tidak suka memiliki teman
yang mempunyai fisik seperti saya, karena mungkin mereka malu dengan
orang-orang bila berteman dengan saya.( sambil melihat jam ditangan)….
Konselor :
mungkin untuk hal itu kamu bisa melihat dampak negatif dan positifnya dengan
kelakuan teman-teman kamu sekarang ……mungkin dampak negatifnya: kamu merasakan
malu, dipojokkan dan sebagainya. Dan dampak positinya : kamu bisa merubah atau
memperbaiki hal yang membuat kamu tidak percaya diri dengan yang kamu miliki.
Konseli : ia
mba….. sebenarnya menurut ibu saya ini benar atau tidak kalau saya menanggapi
ejekan mereka dengan cara tidak menegur mereka ?
Konselor : eeeeemmm
saya tidak bisa memutuskan kamu benar
atau salah, apakah kamu pernah mencoba tidak menegur mereka karena kamu merasa
sakit hati ?
Konseli :
pernah mba… saya mencoba tidak menegur dan menjauhi mereka ketika disekolah.
Konselor : lalu tindakan apa yang mereka lakukan ketika kamu tidak
menegur mereka ?
Konseli : mereka mencoba mendekati dan
mengambil hati saya kembali dan mereka merasa ada yang kurang ketika meraka
tidak berkumpul.
Konselor :
naaaaa (sambil tersenyum) berarti kamu bisa mengambil hal positiv dari tindakan
mereka mengejek kamu, dan di sisi lain kamu mengetahui bahwa mereka bangga
memiliki teman seperti kamu dan mereka menyayangi kamu.
Konseli : J
Konselor :
manis sekali. Berhubung waktu istirahat kita telah selesai kamu boleh kembali
kekelas tria.. kita akan bertemu lagi jika kamu mempunyai waktu luang untuk
membahas lebih lanjut masalah yang kamu hadapi. J
Konseli : baik mba…. (sambil menggeser kursi
untuk berdiri)
Konselor : apa perlu mba mengantar kamu hingga kekelas?? (sambil
berjabat tangan)
Konseli : hehe.. tidak perlu mba saya bisa sendiri,, assalamualaikum
mba
Konselor : waalaikumsalam.. J
F. Follow
up
Rencana tindak lanjut yang disepakati konseli dan konselor :
a. Konseli akan menerima guyonan para
teman-temannya dan mengambil sisi positivnya dari masalah yang dia hadapi.
b. Konseli juga harus merubah pola
makannya agar postur badannya berubah dan rasa percaya dirinya tidak berkurang.
c. Dan
konseli akan mencari alternative baru untuk mengurangi berat badan yang di
milikinya. Sehingga konseli tidak merasa minder dengan keadaan fisik yang
dimilikinya.
d. Dengan
adanya masalah ini, konseli mungkin
sekarang bisa lebih menjadi mandiri dibandingkan sebelumnya karena konseli bisa
mengatasi masalah-masalahnya dengan baik dan secara dewasa
Mungkin selanjutnya konselor dan
konseli dapat membahas masalah ini lagi dilain kesempatan yang terlebih dahulu
mereka akan membuat perjanjian dimana konselor dan konseli saling mengetahui
satu sama lainnya.
BAB
IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Seorang individu bisa mempunyai
percaya diri yang baik jika lingkungannya mendukung dan dari sisi akademis dan
non akademis ada sesuatu yang membuat individu itu lebih unggul dari
teman-teman lainnya.
2. Konseli juga harus dapat berfikir
positif ketika konseli menghadapi masalah tentang kekurangannya.
3. Konseli akan dapat merubah yang
tidak mungkin orang sangka-sangka akan menjadi mungkin dengan tekad dan kemauan
yang bulat dari hatinya.
4. Dengan
adanya masalah ini, konseli mungkin sekarang bisa lebih menjadi mandiri
dibandingkan sebelumnya karena konseli bisa mengatasi masalah-masalahnya dengan
baik dan secara dewasa
B. Saran
1. Konseli harus menyadari bakat yang
dimilikinya dan menggali potensi-potensi yang individu miliki, agar individu
tersebut dapat mengubah pola fikirnya agar inner beauty yang ada dalam dirinya
lebih terlihat dan menjadikan sisi positif untuk dirinya.
2. Dan perlunya dukungan terhadap
konseli dari orang tua agar konseli sendiri dapat lebih terbuka dan menerima
masukan-masukan dari lingkungannnya
3. Agar guru dapat memperhatikan siswa
yang mempunyai hal sama untuk merubah dia menjadi lebih baik dan dapat medeteksi
masalah apa yang sedang terjadi pada siswa-siswanya.
4. Dari lingkungannya itu sendiri
mungkin dapat diatasi dengan sikap yang mau terbuka dan selalu menganggap
orang-orang disekitar itu dapat membantu dalm maslah –masalah yang sedang
dihadapi tidak hanya didalam keluarga kita dapat menuangkan semuanya masalah
kita tetapi juga lingkungan disekitar dapat memberikan masukan-masukan yang
bersifat positif.
5. Untuk orang pada umunya agar dapat
menerapkan sedikit ilmu ini untuk dijadikan pembelajaran kepada masyarakat umum
DAFTAR
PUSTAKA
Hincyoo.wordpress.com
2012/01/ konseling-ekstensial-humanistik
Oxygendistro.blogspot.com
Mihwahuddin.wordpress.com
Corey, G. 1986. Theory and
practice of counseling and psychotherapy. Monterey, California: Brooks/Cole
Publishing Company
George, R.L & Christiani,
T.S. 1990. Counseling: theory and practice. Boston: Allyn and Bacon
Latipun. 2001. Psikologi
Konseling. Malang: Penerbitan Universitas Muhammadiyah Malang
Rosjidan. 1988. Pengantar
teori-teori konsleing. Jakarta: Direktorat Pendidikan Jenderal Pendidikan
Tinggi, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Shiling, L. E. 1984. Perspective
on counseling theories. New Jersey: Prentice-Hall, Inc. Englewood Cliffs.
Sukardi,
D.K. 1985. Pengantar teori konseling: suatu uraian ringkas, Jakarta
Timur: Ghalia Indonesia
Lampiran :
Berikut adalah biodata konseli yang
berdasarkan ketika sekolah SMA NEGRI 1 SANGASANGA :
IDENTITAS
PESERTA DIDIK
i.
Nama Peserta Didik (Lengkap) : TRIA HARMIATI
ii.
Nomot Induk : 2075
iii.
Jenis Kelamin : PEREMPUAN
iv.
Tempat dan Tanggal Lahir : SANGASANGA, 03 JUNI 1993
v.
Agama :
Islam
vi.
Anak ke :
3
vii.
Status dalam keluarga : ANAK KANDUNG
viii.
Alamat peserta didik : JL. KAWASAN RT. 04
KEL. JAWA KECAMATAN SANGASANGA.
ix.
Diterima di sekolah ini
a.
Di kelas :
X – 1
b.
Pada tanggal :
c.
Semester :
1
x.
Sekolah asal
a.
Nama sekolah : SMP NEGERI 2 SANGASANGA
b.
Alamat :
jl.AKHMAD YANI SANGASANGA
xi.
Surat tanda lulus ( STL ) SMP
a.
Tahun :
2006
b.
Nomor :
DN – 16 D1 1215950
xii.
Nama orang tua
a.
Ayah :
SUDONO
b.
Ibu :
kusmiati
xiii.
Alamat orang tua : jl. Kawasan RT.04 kel-jawa
Kecamatan SANGASANGA.
xiv.
Pekerjaan orang tua
a.
Ayah :
Pegawai Negri Sipil
b.
Ibu :
Pegawai Negri Sipil
Tidak ada komentar:
Posting Komentar